SELAMAT DATANG DI BLOG INI

Kamis, 02 April 2015

Laporan Perjalanan Pembelajaran Luar Sekolah


            SMA N 2 Magelang mengadakan Pembelajaran Luar Sekolah atau yang biasa disebut PLS. PLS tersebut dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2015. Kegiatan tersebut ditujukan untuk siswa kelas X.
            Pertama-tama kami berkumpul di depan sekolah pukul 06.30 WIB. Setelah semua berkumpul kami berangkat dengan bus yang berjumlah 5 bus dan saya berada di bus 5. Kegiatan PLS ini diadakan kerjasama dengan biro perjalanan yang bernama Jayakarta Tour.
            Setelah semua naik bus, kami berangkat pukul 07.00 WIB. Kami menempuh jarak dari Magelang ke Solo Baru selama kurang lebih 3 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan saya menikmati pemandangan di sekitar.



            Tidak terasa perjalanan telah berlalu dan kami sampai di pabrik SriTex. Pabrik ini adalah kunjungan kami yang pertama. Pabrik SriTex adalah pabrik terbesar di Jawa Tengah, bahkan terbesar seAsia Tenggara. Pabrik tersebut telah menghasilkan produk-produk dengan kualitas nomor 1, bahkan pabrik tersebut telah mengekspor produknya yang berupa baju ke 50 negara. Negara-negara tersebut antara lain Malaysia, Swiss, Jerman, Austria. Kebanyakan produk-produk tersebut berupa baju militer. Lebih bagusnya lagi baju hasil produk pabrik SriTex dijadikan seragam militer perdamaian dunia.
            Selain itu, SriTex juga menghasilkan produk baju berupa batik, dan lain-lain. Pabrik tersebut mempunyai 16.000 orang karyawan. Biaya untuk karyawan tersebut sudah mencapai lebih dari 2 milyar.
            Dibalik pabrik tersebut ada tokoh pendirinya yang bernama H.M Lukminto. H.M Lukminto lahir 1 Juni 1947 yang bertempat tinggal di Baron. Perjalanan H.M Lukminto untuk membangun pabrik tersebut dimulai dari berjualan baju di toko di pasar Klewer. Kemudian H.M Lukminto membuka toko kain di Baturana. Setelah sukses H.M Lukminto membeli tanah di Sukoharjo dengan luas 100 hektar yang dibeli dari perusahaan tenun.
            Kemudian kami dibawa pergi ke tempat produksi. Di sana banyak karyawan terutama perempuan yang sedang memotong kain, menjahit, menyetrika, dan lain-lain. Produk SriTex 80% diekspor, sedangkan 20% dijual di sekitarnya.
            Selama di pabrik itu kami diceritakan bahwa pabrik tersebut talah mendapatkan rekor sebagai perusahaan yang mengadakan upacara bendera setiap tanggal 17 dan merupakan perusahaan yang mengikuti upacara dengan jumlah angggota 20.000 orang.
            Kesuksesan H.M Lukminto tidak semata-mata diraih dalam sekejab. Beliau menempuh perjalanan yang sangat panjang dengan melewati setiap rintangan dan kegagalannya. Sekarang ini perusahaan SriTex dipimpin oleh kedua anak dari H.M Lukminto.
            Setelah dari tempat produksi kami pergi ke toko yang ada di pabrik tersebut. Toko tersebut menjual hasil produksi yang berupa seragam militer, tas, topi, dan lain-lain.
            Kemudian kami pergi makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Sangiran. Saya makan disana bersama dengan nasi dan lauk yang sudah disediakan. Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan ke Sangiran. Jalan menuju Sangiran berliku-liku dan terjal.
            Sampai di Sangiran, kami langsung turun. Sayangnya di Sangiran tidak ada sinyal. Selanjutnya kami masuk ke pameran 1. Sebelum ke pameran 1 ada lapisan tanah berusia 1,8 juta tahun. Tanah tersebut merupakan lapisan lahar vulkanik paling tua di Sangiran, hasil dari aktivitas erupsi Gunung Lawu purba. Di atas lapisan tanah yang tidak mengandung fosil ini dibangun Museum Manusia Purba Sangiran.
            Kemudian di dalam pameran 1 saya melihat gambar proses terbentuknya dunia yang disebut dengan peristiwa BigBang. Ada juga keadaan bumi yang masih labil. Di sana terdapat gambar evolusi dari makhluk hidup bersel tunggal. Terdapat urutan evolusi manusia dari seekor kera yang dikemukakan limuwan terkenal dunia bernama Charles Darwin.
            Saya juga melihat fosil tengkorak manusia purba, fosil mammoth, dan lain-lain. Di Sangiran ditemukan fosil reptilia dari famili Gavialidae dan Crocodylidae. Jenis buaya dari famili Gavilidae yang ada di Sangiran adalah Govialis bengawanensis. Ukuran tubuh 3,5-6,2 meter dengan berat 159-181 kg. Sedangkan dari famili Crocodylidae adalah Crocodylus sp, panajangnya mencapai 6,2 meter dan berat lebih dari 1200 kg. Sedangkan tengkorang gajah purba bernama Cranium Elephas namadicus yang terlihat agak besar yang dipajang dengna ditutupi kotak kaca.
            Terdapat patung atau fosil yang dijajar rapi dengan ditambahi dekorasi tambahan untuk memperindah suasana. Fosil tersebut berupa banteng purba (Bibos paleosandaicus) memiliki tanduk relatif pendek dan melengkung ke depan. Rusa purba (Cervus hippelaphus) memiliki tanduk bercabang. Ada juga kerbau purba yang berwarna hitam. Di Sangiran ada hewan bertanduk yang tergolong ke dalam herbivora. Herbivora-herbivora ini hidup di Sangiran sekitar 700.000 hingga 300.000 tahun yang lalu ketika lingkungan Sangiran masih berupa padang rumput yang luas. Mereka menggunakan tanduknya yang kuat dan besar untuk menggugurkan daun dan ranting untuk makannanya. Fungsi tanduk ini juga untuk senjata mempertahankan diri dari musuh dan digunakan untuk menarik hewan betina.
            Kemudian saya melanjutkan lagi melihat kuda sungai purba (Hippopotamuis sp). Rangka Hippopotamus sp ini merupakan cetakan dari fosil yang ditemukan pada formasi pucangan yang berusia 1,2 juta tahun di Baluran. Fosil tersebut merupakan hasil penelitian gabungan antara Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Jakarta dan Museum National di Paris. Rekonstruksi rangka hippopotamus ini merupakan sumbangan dari pemerintah Perancis kepada Museum Situs Manusia Purba Sangiran.
            Selanjutnya saya melihat-lihat lagi tentang bentuk kepala manusia purba. Ternyata bentuk tersebut ada bermacam-macam dan banyak jenisnya antara lain Arkaik, Tipik, dan Progresif. Homo Erectus Arkaik merupakan tipe paling tua ditemukan pada lapisan lempung hitam formasi pucangan di Sangiran, serta pasir vulkanik di utara Perning. Tipe ini menunjukkan tipe yang paling arkaik dan kekar yang mempunyai volume otak sekitar 870 cc.
            Sedangkan Homo Erectus Tipik lebih maju dibanding dengan tipe arkaik. Tipe ini merupakan bagian terbanyak dari Homo Erectus di Indonesia. Sebagian besar ditemukan di Sangiran dan lainnya ditemukan di daerah Kedung Brubus (Madiun) dan Patiayan (Kudus). Konstruksi tengkoraknya lebih ramping, bentuk dahi masih landai dan agak tonggos. Kapasitas volume otak sekitar 1000 cc. Ada pula Homo Erectus progresif. Jenis ini merupakan jenis yang paling maju. Sebagian besar ditemukan pada endapan di Blora, Ngawi, dan ada yang di Sragen.
            Selanjutnya, kami pergi ke pameran 2. Sewaktu di pameran 2 saya melihat ada teknik pemangkasan dalam pembuatan alat batu yang terdiri dari pemangkasan langsung dan tidak langsung. Pemangkasan langsung dengan cara memukul atau menekan secara langsung terhadap  material bahan dengan batu, kayu, atau tulang. Pemangkasan tidak langsung dengan cara menggunakan alat perantara seperti tulang, tanduk, atau kayu yang diletakkan  pada permukaan bahan, kemudian dipukul dengan batu.
            Terdapat juga alat batu masif dan non masif. Alat batu masif adalah alat batu dengan ukuran besar dan tebal. Alat batu non masif adalah alat batu dengan ukuran kecil dan tipis. Kegunaan dari alat batu masif untuk pekerjaan berat seperti memotong kayu, tulang, serta memecah biji-bijian berkulit keras. Sedangkan alat batu non masif untuk pekerjaan ringan seperti mengiris, menyayat, dan memotong maupun menghaluskan benda lunak.
            Kemudian saya melanjutkan ke pameran yang terakhir yaitu pameran 3. Pada pameran tersebut saya disuguhkan dengan cerita dan gambar-gambar. Pertama  adalah cerita atau informasi mengenai zaman Triasik (245-208 juta tahun lalu). Awal zaman ini ditandai dengan munculnya kembali benua besar Gandawana. Ketika Pangea terebelah menjadi benua Laurasia di utara dan selatan. Kehidupan pada zaman ini mengalami perubahan cukup besar. Pohon sikas, jenis cemara, dan ginkgo merupakan tanaman yang paling banyak. Sementara itu, fauna reptilia seperti dinosaurus dan kura-kura, serta mamalia mulai muncul.
            Setelah itu saya melihat ada zaman kapur yang terjadi sekitar 145-65 juta tahun lalu. Endapan kapur terbentuk secara luas di berbagai tempat, demikian pula rawa-rawa batubara. Lautan maish sangat luas. Sedangkan jenis dinosaurus tetap berkembang tetapi tiba-tiba punah pasa akhir kala ini. Laut masih didominasi oleh reptilia besar dan berkulit perisai. Perubahan besar terjadi pada floranya. Tanaman tak berbunga yang terbesar luas mulai digantikan tanaman berbunga pada akhir zaman ini.
            Zaman-zaman tersebut terlihat begitu lama terjadi. Di samping penjelasan tersebut ada juga gambar-gambar yang mendukung pada zaman tersebut. Gambar-gambar tersebut seperti dinosaurus yang banyak jenisnya, ikan besar-besar dan masih banyak lagi. Zaman yang begitu banyak membuat saya bertambah mengerti bahwa banyak zaman dan nama zamannya.
            Setelah selesai dari pameran 3, kami keluar dari dalam gedung. Di luar, tidak lupa saya mengabadikan momen tersebut bersama teman-teman saya. Kemudian saya salat asara yang dijamak qasar dengan salat zuhur. Mushola di sana tidak begitu besar. Tempat wudhunya pun abal-abal saja, seperti tidak terawat. Lalu kami ganti baju dengan baju yang sudah diberikan sekolah kepada kami. Kemudian kami melanjutkan perjalanan untuk makan malam di tempat yang sebelumnya. Sewaktu di tempat makan, saya salat maghrib yang dijamak qasar dengan salat isya, lau dilanjutkan dengan makan bersama.

            Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke toko souvenir. Di toko tersebut saya membeli baju untuk adik saya dan beberapa makan ringan untuk yang di rumah. Kami pulang ke SMA N 2 Magelang pukul 19.30 WIB dan saya sampai sekolahan pukul 23.30 WIB. Bapak saya sudah menunggu saya di sana dan kami pulang bersama pukul 23.30 WIB sampai 00.00 kami sudah berada di rumah.

Minggu, 15 Maret 2015

Biografi

SASTRAWAN DAN HASIL KARYANYA
(oleh : Zulfa Mahendra)



  A.    Chairil Anwar
1.     Profil Chairil Anwar
Chairil Anwar lahir di Medan tanggal 26 Juli 1922. Beliau mempunyai ayah bernama Toeloes dan ibu bernama Solehah. Pendidikan Chairil Anwar diawali dengan sekolah dasar di HIS (Hollandsh-Inlandsche School), kemudian beliau melanjutkan pendidikannya ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau setingat SMP pada zaman itu.
Beliau mempunyai karir sebagai seorang penyair radio atau sastrawan. Beliau juga pernah menjadi seorang penyair radio Jepang di Jakarta saat masa pendudukan Jepang. Beliau kemudian wafat pada tanggal 28 April 1949.
2.     Hasil Karya Chairil Anwar
Hasli karya Cahiril Anwar mempunyai beberapa koleksi puisi, diantaranya berjudul “Deru Campur Debu”, “Kerikil-kerikil Tajam dan yang Putus”, dan “Tiga Menguk Takdir”.
  B.     Puisi
1.     Definisi Puisi
Puisi adalah karangan yang terikat pada bait, baris, suku kata, rima, dan irama.
2.     Unsur-Unsur Pembentu Puisi
·        Diksi                                 : merupakan pemilihan kata untuk
        mengungkapkan gagasan.
·        Bunyi                                : dalam puisi bunyi bersifat estetik untuk
        mendapat keindahan dan tenaga  
        ekspresif.
·        Rima                                 : persamaan bunyi baik diawal larik atau
                                            diakhir larik.
·        Irama                                : panduan bunyi yang menimbulkan efek
       musikalitas.
·        Ragam bunyi                    : meliputi bunyi eufonia, kakofoni,
                                           onomatope.
·        Bahasa puisi                     : merupakan sarana ekspresif dalam
                                            penulisan puisi.
·        Tipografi                          : merupakan pembeda yang paling awal
                                          dapat dilihat dalam membedakan   puisi  
                                          dengan prosa fiksi dan drama.
·        Isi puisi                            : mencakup tema, perasaan penyair,
       nada, dan amanat.
·        Imajinasi dan simbol       : menggunakan kata-kata yang
       bermakna.

3.     Jenis-Jenis Puisi
Jenis-jenis puisi dibedakan menjadi 2, yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Sedangkan puisi baru adalah bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Contoh puisi lama  :
1.     Mantra                  : ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
                               kekuatan gaib.
2.     Pantun                  : puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b.
3.     Karmina               : pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
4.     Seloka                  : pantun berkait.
5.     Gurindam             : puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak
                              a-a-a-a, dan berisi nasihat.
6.     Syair                     : puisi yang bersumber dari Arab.
7.     Talibun                 : pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6,8,
                               atau 10 baris.
Contoh puisi baru antara lain :
1.     Balada      : puisi berisi kisah atau cerita.
2.     Himne      : puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau para
                   pahlawan.
3.     Ode          : puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
4.     Epigram   : puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
5.     Romansa  : puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6.     Eleg         : puisi yang berisi ratao tangis atau kesedihan.
7.     Satire       : puisi yang berisi sindiran atau kritik.

4.     Memaknai Puisi Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Parafrasenya :
            Maksudnya adalah wujud dan keteguhan hati atas pilihan yang diyakininya dengan benar. Kemudian “kau” yang dimaksud dalam puisi tersebut adalah penyimak atau pembaca dari puisi itu. Ini menunjukkan bahwa Chairil Anwar tidak peduli kepada para pembaca atau penyimak yang telah mendengar ataupun membaca puisi tersebut.

Aku ini hewan jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih

Parafrasenya :
            Keberanian dalam berjuang walaupun banyak risiko dan rintangan yang menghadang. Termasuk kehilangan nyawa ataupun terluka karena terkena peluru dari senjata musuh. Jika tetembak peluru ataupun terluka para pejuang tetap berjuang tanpa memikirkan luka yang dialaminya. Inilah bentuk penghormatan dari Chairil Anwar kepada para pejuang yang telah membela bangsa ini hingga titik darah penghabisan.


Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Parafrasenya :
            Semangat yang tidak pernah padam yang dinyatakan pada kalimat “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Hal tersebut merupakan cerminan dari Chairil Anwar yang ingin berjuang bersama bangsa ini dengan semangat yang tinggi, dan tidak ingin dibatasi oleh waktu.


Kamis, 12 Maret 2015

Teks Prosedur Kompleks



GETUK GORENG SOKARAJA BANYUMAS
 (oleh : Zulfa Mahendra)



          Bagi Anda yang suka traveling, Anda pasti mengenal Banyumas. Banyumas adalah sebuah kota di Jawa Tengah, berada di lereng Gunung Slamet. Jika Anda mampir di Banyumas, Anda tentu akan menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner di daerah ini. Apa itu? Makanan khas Banyumas itu adalah getuk goreng. Rasanya manis, gurih, dan membangkitkan selera.
          Anda tahu cara membuat getuk goreng? Anda tidak perlu khawatir karena Yu Munarifah akan berbagi rahasia tentang cara pembuatan getuk goreng asli Sokaraja, Banyumas. Berikut ini adalah bahan untuk membuat getuk goreng antara lain singkong 1 kg, gula merah atau gula jawa, tepung beras 75 gr, tepung terigu 1 sdm, minyak goreng untuk menggoreng, dan garam secukupnya.
          Setelah kita mengetahui bahan-bahan yang dibutuhkan, selanjutnya kita mulai membuat getuk goreng. Langkah-langkah membuat getuk goreng yang pertama adalah mengupas singkong kemudian buang sabutnya, setelah itu potong singkong dan direbus hingga matang. Selanjutnya, iris halus gula jawa dan tambahan sedikit air kemudian rebus sampai gula melumat dan tercampur dengan air.
        Langkah ketiga lumatkan singkong dan tambahkan gula secara bertahap sampai tercampur rata untuk membuat getuk. Kemudian campurkan tepung terigu, tepung beras, garam, serta air secukupnya sampai jadi adonan yang cukup kental.
          Lalu letakkan getuk singkong di atas nampan, kemudian ratakan dengan tebal 2 cm, setelah itu potong kotak 5x4 cm. setelah dipotong, panaskan minyak goreng, kemudian ambil getuk lalu celupkan getuk ke dalam adonan.
          Langkah selanjutnya, goreng getuk sampai warnanya kekuning-kuningan, angkat getuk goreng tersebut kemudian tiriskan. Getuk goreng sokaraja siap dinikmati.
          Itulah langkah-langkah membuat getuk goreng sokoraja. Bagaimana pendapat Anda tentang pembuatan getuk goreng sokoraja? Mudah bukan? Anda pun bisa membuatnya bersama-sama dengan teman atau pun keluarga Anda. Semoga cara membuat getuk goreng sokaraja bermanfaat bagi Anda.

Cerpen Teks Prosedur Kompleks


Terbunuhnya Ibu Amir
(oleh : Zulfa Mahendra) 


          Pada suatu desa, tepatnya Desa Banyuurip ada seorang anak yang lahir dari keluarga yang tidak begitu kaya. Kehidupannya pun pas-pasan. Letak rumahnya pun jauh dari kota. Anak itu bernama Amir. Dia adalah anak yang bandel. Ayah ibunya sudah mengingatkan dirinya untuk berbuat baik. Ke mana pun melangkah hamper pasti ia membuat masalah. Ayah ibunya pun sering dapat kecaman dari warga sekitar karena ulah anaknya.
         Pernah pada suatu hari., Amir mendorong temannya sendiri sampai ia tercebur ke dalam sungai. Anak itu sebenarnya tidak bisa berenang, tetapi karena kebandelan Amir, anak itu pun hamper tenggelam. Untunglah ada seorang bapak-bapak yang menolong anak itu dan memarahi Amir.
       “Amir, apa yang kamu lakukan sampai membuat anak ini hampir tenggelam?”
           “Maaf Pak, saya hanya bercanda.”
        Kemudian Amir pulang ke rumah. Ia pun mendapat marah dari orang tuanya karena orang tuanya dikomplain dengan ibu anak tadi yang diceburkan Amir. Amir pun hanya bisa diam.
           Memang seluruh warga sudah mengetahui bahwa Amir anak yang bandel. Hamper 99% orang yang melihatnya mengelus dada dan ingin menamparnya. Bahkan warga Banyuurip mengatakan apabila Amir bepergian selalu ada saja ulahnya yang bikin enek. Warga sekitar pun  sudah sangat geram karena hamper seluruh anak yang ada di Desa Banyuurip  sudah pernah menjadi korban dari kebandelan Amir. Ibu Amir pun terkena penyakit serangan jantung gara-gara anaknya tersebut.
         Pada pagi hari yang cerah, seperti biasa Amir bermain dengan teman-temannya sampai lewat waktu asar. Tanpa diketahui Amir, tiba-tiba di rumahnya ada bendera putih yang menandakan bahwa da yang meninggal. Setelah masuk ke dalam rumah, ia melihat ibunya sudah terbaring kaku di ruang tamu, ditemani dengan ayah dan para warga yang membaca yasin di sekitarnya.
      “Bu, Bu jangan tinggalkan Amir Bu. Amir masih membutuhkan Ibu.” Itulah ucapan Amir kepada ibunya yang tidak akan dijawab oleh ibunya lagi.
         Menurut warga sekitar ibu Amir dibunuh oleh seseorang yang tidak diketahui namanya. Dan, kejadian bakda zuhur itu mungkin menjadi kilimaknya. Akibat pembunuhan itu warga Banyuurip geger. Ada salah seorang warga yang menghubungi polisi setempat. Setelah polisi datang, para anggota polisi tersebut langsung melakukan olah TKP. Para polisi menanyai para warga yang sewaktu ada di tempat kejadian itu.
            Para polisi pun mengambil barang bukti yang di antaranya adalah sebuah pisau dapur. Seelah itu para polisi kembali ke kantor mereka.
            Dalam rumah Amir, suasan duka masih menyelimuti keluarganya. Amir membayangkan kata-kata atau nasihat ibunya agar jadi anak yang baik. Setelah  kejadian itu ayah Amir selalu memberikan nasihat kepada Amir. Lambat laun akhirnya Amir menyadari tentang apa yang telah dilakukannya selama ini.
            Pada suatu hari kepolisian dating lagi ke rumah Amir untuk memberikan informasi. Ternyata ibu Amir dibunuh oleh dua orang pelaku yang semuanya adalah laki-laki. Sebelum dibunuh ibu Amir mencoba mempertahankan diri dengan menggunakan pisau dapur. Sayangnya, hal itu sia-sia, para pelaku tersebut malah membunuh ibu Amir.
            Mendengar penjelasan dari kepolisian setempat Amir mengangis tersedu-sedu. Ayah Amir meminta kepolisian untuk kembali lagi ke kantor. Ayah Amir berkata pada Amir.
            “Amir, sudahlah jangan menangis lagi. Ini mungkin sudah takdir Allah.” Amir hanya diam saja.
            Dalam hati kecil Amir, ia akan mencari pelaku yang telah membunuh ibunya karena sampai saat ini pelaku pembunuhan belum juga ditemukan. Mungkinkah para pelaku tersebut dari warga Banyuurip ataukah dari warga desa lain?